Friday, January 2, 2009

APA POLITIK ITU ????

Politik berasal dari kata “polis” dalam bahasa Yunani diartikan sebagai negara kota. Politik selalu eksis dan berkembang, bahkan sampai sekarang. Hal ini disebabkan karena setiap masyarakat mempunyai perbedaan. Perbedaan yang mereka miliki berkaitan dengan bagaimana seharusnya mereka menjalankan kehidupan mereka masing-masing untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Upaya menjalankan kehidupan yang lebih baik akan berkaitan dengan siapa mendapatkan apa ?, Bagaimana seharusnya kekuasaan dan sumber-sumber kekuasaan didistribusikan? Bagaimana seharusnya masyarakat itu dibangun, apakah masyarakat dibangun atas dasar kerjasama ataukah didasarkan pada konflik?. Masyarakat juga mempunyai perbedaan dalam upaya memecahkan masalah yang mereka hadapi. Perbedaan tersebut berkaitan dengan bagaimana seharusnya keputusan itu dibuat? Dan seberapa jauh pengaruh keputusan yang dibuat tersebut terhadap setiap orang yang terlibat dan bagi masyarakat umum. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia adalah mahluk sosial (Zoon Politicon). Dengan demikian Politik menurut Aristotels sebagai “Master of Science” (Heywood;1997). Maksudnya bukan dalam arti ilmu pengetahuan (Scientific) tetapi Aristoteles berpandangan bahwa pengetahuan tentang politik merupakan kunci untuk memahami lingkungan (Surbakti:1992). karena tidak ada satupun manusia didunia ini yang tidak menginginkan kehidupan yang lebih baik. Keinginan itulah yang menjadikan masyarakat berupaya untuk mewujudkannya dengan berbagai macam cara. Politik adalah aktivitas dari masyarakat yang selalu berkembang yang artinya bahwa ada proses dialogis dalam setiap tindakan dan aktivitas masyarakat, tidak bersifat monologis.

Pengertian Politik :
Politik adalah aktivitas atau tindakan yang dibuat oleh manusia secara dialogis dan berkembang, yang digunakan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Politik lebih sebagai upaya untuk mempelajari setiap aktivitas yang dijalankan oleh manusia dalam hidup bermasyarakat, sehingga politik lebih mengacu pada aktivitas atau fenomena “ konflik” dan “kerjasama”. Di satu sisi politik menggambarkan aktivitas yang berkaitan dengan perbedaan opini, perbedaan keinginan, perbedaan kepentingan terhadap aturan main yang dijalankan dalam kehidupan bermasyarakat. Disisi lain politik berkaitan dengan persetujuan dan pengaruh aturan yang dibuat terhadap kehidupan bermasyarakat serta upaya mencari persetujuan tentang bagaimana menjalankan aturan main yang telah dibuat. Menurut Hannah Arend’t definisi “politik” lebih mengacu pada “power” atau kekuasaan (Heywood:1997). Sehingga politik dipandang sebagai upaya resolusi konflik dari berbagai macam kepentingan, persaingan, dan sebagai upaya untuk memecahkan dari berbagai perbedaan yang ada. Atau dapat dikatakan bahwa politik sebagai upaya untuk mencari jalan tengah dalam menyelesaikan permasalahan (konflik) yang ada didalam masyarakat.
Dalam mendefinisikan politik menurut Andrew Heywood dalam bukunya yang berjudul “Politics”, tidak akan terlepas dari dua hal penting (Heywood:1997): Pertama, kata politik telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain politik telah umum digunakan. Dimanapun masyarakat ketika mereka membicarakan permasalahan ekonomi, geografi, sejarah dan biologi akan cenderung mempunyai pandangan atau persepsi yang lebih ilmiah atau akademis, dan sedikit dari masyarakat yang memandang hal yang sama terhadap politik. Masyarakat justru memandang politik tanpa mempunyai persepsi ilmiah. Dengan demikian secara otomatis akademisi akan mempunyai bias dan akan kesulitan dalam menjelaskan secara menyeluruh dari aspek politik dari berbagai pendekatan yang ada. Sehingga politik selalu dimaknai dan diasumsikan sebagai tindakan kotor. Pandangan yang demikian merupakan masalah utama yang berkaitan dengan “image” atau pandangan masyarakat umum tentang politik. Sejak abad ke -19 Henry Adams berpandangan bahwa politik adalah sebuah organisasi yang sistemik (Heywood;1997). Henry Adams mencoba menempatkan politik sebagai tindakan yang mempunyai makna dan menjadi acuan.
Kedua, politik dimaknai secara berbeda yaitu sebagai implementasi dari kekuasaan, kewenangan, pembuatan keputusan bersama dan pengalokasian terhadap sumber-sumber kekuasaan. Bagaimanapun juga ada permasalahan yang semakin meningkat seiring dengan upaya untuk mendefinisikan kembali terhadap peran yang mereka lakukan. Pada umumnya politik praktis selalu berhubungan dengan konteks sosial dan institusi dalam hal ini pemerintah dan institusi.
Dari pandangan tersebut, Heywood menempatkan politik dalam konteks sebagai konsep penting. Term politik dapat dimaknai dan mempunyai legitimasi atau pengakuan yang sah dari masyarakat umum. Ada beberapa pandangan mengenai politik menurut Heywood antara lain :
Politik dimaknai sebagai seni memerintah
Politik dimaknai sebagai kebaikan bersama
Politik dimaknai sebagai kompromi atau konsensus
Politik dimaknai sebagai kekuasaan dan distribusi sumber-sumber kekuasaan.
Selain pendapat dari Andrew Heywood mengenai cara pengidentifikasian politik, ada pandangan lain yang berkaitan dengan upaya pengidentifikasian tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti dalam bukunya “Memahami Ilmu Politik”, dimana ada tiga cara yang digunakan untuk menjelaskan pengertian politik (Surbakti:1992):
Mengidentifikasikan kategori aktivitas-aktivitas yang mmbentuk politik .
Menyusun suatu rumusan yang dapat merangkum apasaja yang dapat dikategorikan sebagai politik.
Menyusun daftar pertanyataan yang harus dijawab untuk memahami politik. Dengan daftar pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai politik.
Berdasarkan pada tiga kategori identifikasi tersebut, ada lima konsep politik yang sejak awal sampai sekarang digunakan :
1. Politik dimaknai sebagai usaha bersama dari masyarakat untuk mewujukan kebaikan bersama.
2. Politik dimaknai sebagai segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
3. Politik dimaknai sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
4. Politik dimaknai sebagai segala kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.
5. Politik dimaknai sebagai konflik dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.

No comments: