Dalam analisis politik sebuah ideologi digunakan untuk menggambarkan tentang pandangan alamiah yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat. Ideologi Partai Keadilan Sejahtera berasal dari pemikiran Ikhwanul Muslimin yang memandang Islam sebagai agama sekaligus negara yang menolak gagasan sekulerisme. Islam dipandang sebagai ajaran yang mengandung keseluruhan aturan hidup yang harus diwujudkan dalam masyarakat dengan melakukan jihad sebagai bentuk perjuangan untuk merubah situasi yang dipandang belum Islami menjadi Islami.
Pemikiran-pemikiran Ikhwanul Muslimin diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera sebagai metode dakwah yang mempunyai karakteristik berbeda dengan jama’ah islamiyah lain. Karakteristik yang membedakan antara lain (Ali Jabir:1999:347) :
a. Rabbaniyah: Tujuan dari seluruh kegiatan adalah terwujudnya kedekatan dengan Allah SWT.
b. Universal: Dakwah diarahkan keseluruh umat manusia, karena umat manusia adalah saudara dari Bapak yang sama.
c. Islamiah: Islam sebagai karakteristik utama.
d. Komprehensif: Mencakup seluruh aliran kontemporer yang menjadi fikrah untuk mencakup seluruh aspek perbaikan yang meliputi atas[1] :
o Dakwah Salafiyah: Menyerukan gerakan kembali kepada Islam yang bersumber pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
o Thariqah Sunniyah: Mewajibkan diri mereka mengamalkan Sunnah yang suci dalam segala hal.
o Haqiqah Shufiyah: Asas kebaikan adalah kesucian jiwa.
o Lembaga politik: Menuntut perbaikan pemerintahan dan menegakkan khilafah.
o Organisasi olah raga: Mu’min yang kuat lebih baik dengan mu’min yang lemah, dan seluruh beban yang diberikan Islam tidak mungkin dapat dilaksanakan secara sempurna kecuali dengan tubuh yang kuat.
o Organisasi Ilmiah dan Budaya: Islam menjadikan mencari ilmu sebagai kewajiban atas setiap muslim dan muslimah.
o Lembaga ekonomi: Islam samgat memperhatikan pengelolaan harta benda dan upaya mendapatkannya
o Pemikiran sosial: Berusaha untuk mendapatkan solusi bagi segala persoalan masyarakat Islam.
e. Membebaskan loyalitasnya dari setiap pemerintahan dan partai-partai yang tidak berpijak atas dasar Islam.
f. Menjauhi wilayah perselisihan Fiqih, sebab mereka mempunyai keyakinan bahwa perbedaan dalam hal furu’merupakan persoalan yang tidak dapat dielakkan akibat perbedaan akal manusia dalam memahami nash..
g. Menjauhkan diri dari kooptasi para tokoh dan elit, karena dakwah harus independen sehingga tidak dimanfaatkan atau diarahkan oleh seseorang diantara mereka.
h. Menjauhi partai-partai politik sebab antar partai politik terdapat pertentangan dan saling bermusuhan.
i. Mengutamakan aspek amaliyah.
j. Sambutan luas para pemuda atas dakwah.
k. Dakwah Ikhwanul Muslimin sangat cepat menyebar.
Ideologi Partai Keadilan Sejahtera lebih mengarah pada “fundamentalisme” dengan maksud bahwa Ideologi yang digunakan oleh Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai politik berkaitan dengan persoalan keagamaan yang mampu mendukung adanya kebenaran dan kejujuran. Partai Keadilan Sejahtera dengan ideologi ini akan melakukan tindakan non-konvensional apabila tindakannya dipandang tidak baik. Penggunaan ideologi yang berdasarkan pada agama Islam yang digunakan oleh Partai Keadilan Sejahtera dapat diidentifikasi melalui penggunaan bahasa secara umum atau melalui penggunaan kata-kata khusus. Seperti yang ada dalam partai keadilan sejahtera yang mendeklarasikan Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai yang mempunyai asas “Islam”.
Ideologi yang digunakan oleh Partai Keadilan Sejahtera secara fungsional dapat diartikan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama, atau tentang masyarakat dan negara yang dapat dicapai dengan dasar agama Islam. Partai Keadilan Sejahtera meyakini bahwa agama Islam dapat menyelesaikan berbagai masalah, baik yang bersifat mental-spiritual maupun fisik-material. Oleh karena itu agama Islam selalu dilibatkan Partai Keadilan Sejahtera secara organisatoris dan para penganutnya untuk merespon berbagai masalah aktual yang dihadapinya sehingga kehadiran agama secara fungsional dapat dirasakan.
Sedangkan secara struktural diartikan sebagai suatu sistem pembenaran seperti gagasan dan formula politik ataupun kebijakan yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai politik.
Ideologi juga terkait dengan konteks historis munculnya sebuah pemikiran dari terbangunnya sebuah partai politik dengan asas Islam, sehingga memunculkan tindakan-tindakan Islami yang dapat memberikan sumbangan-sumbangan baru bagi pembangunan sebuah ideologi dengan dasar agama Islam. Untuk itu Partai Keadilan Sejahtera berupaya untuk menjadikan ideologi Islam mempunyai pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Hal yang sangat mungkin muncul dalam praktek politik sehari-hari yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera sebagai salah satu partai Islam adalah ketika ideologi Islam sebagai agama digunakan sebagai alat bagi pengabsahan dari pimpinan-pimpinan partai atau politisi pada umumnya dalam memperkuat posisi dalam tindakan-tindakannya dimata lingkungan politiknya.
Islam sebagai ideologi partai oleh Partai Keadilan Sejahtera merupakan manifestasi dari kerangka pemikiran yang menyatu dengan ide atau dogma yang digariskan oleh Partai Keadilan Sejahtera. Ideologi yang dianut oleh Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai Islam lebih menekankan pada nilai-nilai Islam dalam menjalankan visi,misi serta agenda partainya. Ideologi Islam yang digunakan oleh Partai Keadilan Sejahtera lebih ditentukan oleh faktor keagamaan sebagai penentu porogram partai. Bagi kader partai keadilan sejahtera, ideologi dipandang membantu para kader partai untuk membuat satu kesatuan rasa sadar diri akan identitas keislaman yang dimilikinya. Sehingga Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai Islam dipandang mampu untuk membangun hubungan antara penguasa dengan masyarakat untuk membangun legitimasi dengan menetapkan prinsip moral yang bersih dan profesional.
Bagaimanapun juga ideologi dalam konteks Islam akan terkait dengan konteks dan sejarah yang mengarah pada fenomena yang lebih Islami dengan menunjukkan identitas keislaman seperti atribut baju, jilbab, jenggot dan slogan-slogan yang Islami. Dalam Partai Keadilan Sejahtera, Islam dipandang mampu menjadi kunci untuk memecahkan semua permasalahan yang ada dalam masyarakat dan mampu mengubah tatanan masyarakat yang sesuai dengan ideologi Islam.
Partai Keadilan Sejahtera melalui program-program kepartaiannya berupaya untuk menterjemahkan ide-ide keislaman dengan mengembangkan sistem kehidupan yang lebih sejahtera dengan jalan keadilan. Ini sebagai upaya Partai Keadilan Sejahtera untuk mengoperasionalkan ide-ide Islamnya. Karena Islam sebagai ideologi mempunyai fungsi yang integratif dalam sistem politik negara.
Partai Keadilan Sejahtera dalam menerapkan ideologi Islam di kehidupan masyarakat juga dilaksanakan dengan memanfaatkan media massa, internet, lembaga kajian keislaman, lembaga pendidikan dan organisasi masa yang lainnya dengan menggunakan dan menerapkan simbol-simbol Islam dalam kegiatan politik dan kemasyarakatan.
Ideologi partai merupakan landasan awal dari falsafah dasar perjuangan sebagai pemikiran mendasar, berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat, memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup, yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia (Majelis Pertimbangan Pusat PKS:2007:iv). Falsafah perjuangan tersebut tersirat dalam ideologi partai yang diterjemahkan kedalam peta gerakan sebagai jalan dalam memberikan solusi bagi pemerintah untuk menyelesaikan krisis multidimensi. Sebagai upaya praktis dalam mewujudkan ideologi partai politik, maka tujuan tersebut tercantum dalam platform kebijakan pembangunan Partai Keadilan Sejahtera.
Ideologi yang dimiliki oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berisi pemikiran dan konsep mengenai Tuhan, alam semesta serta kehidupan, dan mampu diyakini menyelesaikan problematika kehidupan (Majelis Pertimbangan Pusat PKS:2007:iv). Dengan demikian dalam ideologi Partai Keadilan Sejahtera mempunyai keyakinan bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa ideologi. Pemahaman yang berkaitan dengan ideologi menjadikan konsep ideologi sebagai bingkai konsepsi bagi pemahaman, arah perjuangan dan dasar pergerakan bangsa dengan sebuah keyakinan yang memunculkan komitmen, militansi dan fanatisme positiv untuk mendukung perjuangan.
Berdasar pada ideologi tersebut, maka Partai Keadilan Sejahtera secara subyektif berjuang dengan dasar aqidah, asas dan moralitas Islam[2] untuk mencapai tujuan terwujudnya masyarakat madani yang adil, sejahtera dan bermartabat (Majelis Pertimbangan Pusat PKS:2007:v). Dan secara internal subyektif Partai Keadilan Sejahtera mempunyai pandangan bahwa aktivitas politik adalah “ibadah”[3] (Majelis Pertimbangan Pusat PKS:2007:v). Dengan demikian harapan yang diinginkan oleh Partai Keadilan Sejahtera adalah terbentuknya masyarakat yang menjadikan nilai-nilai tauhid sebagai landasan tata kehidupan dengan basis keluarga yang egaliter[4].
Islam sebagai tatanan yang bersifat universal bertujuan untuk melindungi dan melestarikan hak-hak fundamental manusia yang meliputi hak keyakinan beragama, hak hidup dan kehidupan, hak intelektualitas dan memperoleh pendidikan, hak kekayaan dan akses ekonomi serta hak berkeluarga dan mengembangkan keturunan sebagai refleksi utuh dari konsepsi Islam tentang manusia. Dimana dalam menerapkannya perlu ada penekanan terhadap moralitas yang dijabarkan dalam bentuk doktrin, norma serta aturan yang diterima secara universal dan tanggungjawab. Bagi gerakan Islam, Ideologi merupakan sebuah penegasan terhadap sikap dan perilaku politik, sosial dan budaya yang menjadi dasar gerakan politiknya. Islam juga dipandangan sebagai akar ideologi bagi masyarakat muslim, sehingga Islam sebagai keyakinan rasional dari sistem dan perangkat aturan tentang kehidupan yang penuh keadilan. Islam menjadi sistem simbol moralitas yang mengintegrasikan individu-individu dalam sebuah komunitas yang memiliki keyakinan dan cita-cita bersama, sehingga proses ideologisasi dan obyektivikasi islam melalui proses jihad dan niat yang dapat membentuk kepribadian yang islami (Majelis Pertimbangan Pusat PKS:2007:15).
Islam sebagai ideologi partai keadilan sejahtera merupakan sebuah sistem integral yang mampu membimbing ummat manusia menuju kesejahteraan lahir dan batin baik duniawi maupun ukhrowi. Dan menurut dasar pemikiran partai keadilan sejahtera, kesejahteraan tersebut akan terwujud apabila tercapai kemenangan pribadi dan kemenangan politik yang diraih dengan ketaqwaan individu dan ketaqwaan kolektif melalui dakwah yang sistemik dan terus menerus. Fenomena bangsa Indonesia yang sedang mengalami deviasi sistemik dalam kehidupan bermasyarakat mengakibatkan terjadinya krisis yang dialami oleh bangsa Indonesia. Dan Partai Keadilan Sejahtera dengan ideologi Islam meyakini bahwa sebuah bangsa akan terbebas dari segala bentuk malapetaka dan krisis apabila memurnikan keimanannya kepada Allah dan secara konsisten merealisasikan seluruh hukum-hukum Allah S.W.T. Sebagai upaya untuk memurnikan keimanan tersebut diperlukan gerakan dakwah sebagai proses transformasi dan perubahan menuju tatanan kehidupan yang islami. Gerakan dakwah yang dibangun akan lebih efektif apabila didukung oleh para pendakwah (manhaj, uslub dan wasilan) yang senantiasa mempunyai semangat yang kuat untuk terjun ke sektor kehidupan termasuk wilayah politik
[1] Imam Hasan al-Banna sebagai pendiri jama’ah dalam bukunya Da’watuna fi Thaurin Jadid Imam Hasan al-Banna sebagai pendiri jama’ah dalam bukunya Da’watuna fi Thaurin Jadid.
[2] Islam sebagai wujud ketundukan dan kepatuhan kepada kehendak Allah yang dimanefestasikan didalam wahyu-Nya, dalam keseluruhan tatanan alam dan di dalam keseluruhan proses sejarah merupakan system hidup yang sesuai dengan sifat dasar manusia (Majelis Pertimbangan Pusat PKS:2007:10).
[3] Aktivitas politik dapat menjadi ruang ekspresi dan menguak potensi diri, sarana untuk prningkatan kapasitas diri dan tempat bagi kader untuk nerkhidmad ke public sebagai bagian dari bentuk pengkhidmatan mereka terhadap agama yang sarat dengan aspek spiritualitas dan kemanusiaan dan menempatkan Islam sebagai aqidah, asas dan moralitas perjuangan PK Sejahtera.
[4] Konsep egaliter dimaknai sebagai posisi antara kaum laki-laki dan perempuan yang terikat dalam relasi yang proporsional saling melengkapi dalam merealisasikan amanah penciptaan manusia.
Sunday, January 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment